Trip to Bangkok - Day 4




hari keempat diawali dengan ke laundry!
karena saya cuma bawa baju 3 pasang. jadi mau gak mau harus cuci baju, dan setelah mencoba nyuci sendiri di penginapan, dan ternyata tidak sukses, dan lihat harga laundry di sekitar penginapan cukup murah, 1 mesin cuci bisa diisi sepuasnya cukup bayar 20 baht (sekitar 7000 rupiah) muraahkan? karena menunggu cucian sampai selesai sekitar 1 jam maka saya jalan-jalan dulu. pagi itu saya ngidam thai ice tea.. jalanlah saya ke trok surau, nah ini hasil googling semalam tentang makanan halal di bangkok, ternyata trok surau ini lumayan dekat dari penginapan saya, tepatnya di samping soi rambutri. trok/soi itu artinya gang, dan trok surau ini benar-benar gang senggol, sepanjang gang kanan kiri banyak pedagang makanan dan minuman halal, saya sih tidak terlalu terbiasa makan berat kalau pagi, jadi pagi ini saya beli thai ice tea seharga 20 baht saja. rasanya supeeeeeer enak.

dan hari ini itin saya kembali tidak terpakai, harusnya hari ini saya mencoba naik bangkok smile bike, itu adalah fasilitas sepeda gratis yang disediakan pemerintah bangkok, untuk turis ataupun warga lokal, lalu ke corrections museum, ke hualampong station untuk beli tiket, yaowarat dan sukhumvit 38.. dan akhirnya semuanya tidak jadi saya lakukan.. yah manusia berencana tuhan yang  menentukan yah :)

setelah cucian selesai. saya bersiap-siap mau explore bangkok lagi.. dan seperti sebuah ritual, sebelum pergi saya menyempatkan ke sevel sekedar beli air atau nori. karena nori tae koi noi disini jauuh lebih murah dibanding yang ada di indomaret :')

hari ini berubah plan ke the golden mount / wat saket, yaitu sebuah kuil yang berada di atas bukit buatan, dari sana kita bisa lihat pemandangan kota bangkok dari atas bukit. untuk menuju wat saket cukup jalan kaki saja karena buat saya tidak begitu jauh. 

tapi sebelum itu saya mau duduk-duduk dulu di santichai phrakan park, taman ini berada persis disamping benteng phra sumen, saya memang suka duduk di suatu tempat, sambil minum/makan dan lihat disekitar, lihat orang-orang yang lagi sibuk masing-masing, ada yang lagi selfie berkali kali mulai dari senyam senyum sampai monyongin bibir :p, ada anak kecil yang lagi main masak-masakan, ada yang lagi duduk duduk saja kayak saya, saya duduk sambil browsing dan minum thai ice tea, tiba banyak orang-orang yang lagi lihat ke arah matahari terus, banyak juga yang foto-foto, setelah saya ikutan nengok ke atas ternyata ada HELLO :). ini pertama kalinya lihat hello, jadi ikutan heboh foto deh akhirnya :p
hello itu fenomena alam, seperti ada cicin melingkat di sekitar matahari
hello
coba-coba pakai tongsis :p
santhichai phrakan park
setelah duduk-duduk manis di santhichai phrakan, saya lanjut ke wat saket, karena cukup dekat saya jalan kaki, melewati ratchadamnoen road. dan hari itu ratchadamnoen berbeda jauh dengan hari-hari sebelumnya, jalan itu di blokir oleh para demonstran, tenda-tenda besar mulai dipasang, banyak pedagang mulai dari makanan, baju, orang-orang dengat ikat kepala bendera thailand dan berkalung pluit, sesekali mereka meniup pluit tersebut kalau ada yang sedang orasi. bus tidak bisa lewat jalur ini, sehingga rute bus berbelok ke arah khaosan road.
demonstrasi di ratchadamnoen road
mobil - mobil diparkir sepanjang jalan ratchadamnoen
untuk ke wat saket kamu tinggal jalan lurus, melewati democracy monument jalan lurus lagi hingga ketemu museum king prajadhipok, lalu belok kanan, disana kamu menyebrangi sungai kecil yang dibawahnya ada dermaga panfaa leelard, jalan sekitar 5 menit lalu disisi kiri ada gerbang besar untuk masuk ke wat saket. untuk tourist harga tiket untuk masuk ke wat saket ini sebesar 20 baht.
dipintu masuk wat saket akan disambut dengan patung-patung perlambang shio

loket tiket wat saket
wat saket/ the golden mount adalah sebuah temple/ kuil yang berada di atas bukit buatan, untuk naik ke wat saket kita harus menaiki beberapa anak tangga (gak sempet menghitung berapa anak tangganya :p) , sewaktu saya kesana, wat saket sangaaaaat sepi, hanya ada 1 atau 2 orang yang berpapasan naik tangga dengan saya, begitu juga di atas templenya, hanya ada beberapa orang yang ada disana, sebenarnya anak tangganya tidak terlalu melelahkan, karena kamu bakalan sibuk untuk lihat pemandangan disekitar ketika naik anak tangganya, atau malah sibuk foto-foto. di sepanjang anak tangga di pasang audio yang isinya seperti nasihat/ceramah biksu-biksunya, ya saya jelas tidak mengerti :)

Disepanjang tangga untuk naik pun terdapat beberapa lonceng besar,untuk warga lokal / orang budha, mereka naik keatas sambil membunyikan lonceng-lonceng ini seraya berdoa.



sampai di atas pemandangannya seperti kota-kota padat kebanyakan, pemandangan hutan beton, rumah-rumah penduduk yang padat. dan juga suhunya berasa tambah panasssss :D


masuk ke dalam kuil/ wat saket disana banyak terdapat patung-patung budha, juga ada beberapa warga yang sedang didoakan oleh biksu, wat saket sendiri tidak besar dan menurut saya mirip seperti gallery

setelah duduk-duduk sebentar di dalam kuil, saya kembali turun, saya sempat bingung sih karena ternyata tangga untuk naik berbeda dengan tangga untuk turunnya, di tangga turun, pemandangannya tidak terlalu bagus

setelah dari wat saket, sudah waktunya sholat dzuhur, jadi saya memutuskan untuk ke masjid mahanak yang ada di depan bobae market, kebetulan untuk ke masjid ini hanya perlu naik boat dari panfa leelard pier yang berada disamping wat saket ke bobae pier, hanya 1 pemberhentian.
saen saep express boat
saen saep express boat ini jauh lebih kecil daripada chao phraya express boat, karena sungainya memang jauh lebih kecil, disini saya irii sekali deh sama bangkok. sungai yang dipakai untuk jalur boat kecil ini tidak lebih besar daripada sungai-sungai yang ada di jakarta, airnya coklat keruh dan berbau, sepanjang perjalanan boat ini ditutup oleh tirai yang terbuat dari plastik untuk menghindari percikan air sungai. dari panfa leelard ke bobae sepanjang jalan hanya terlihat bagian belakang bangunan-bangunan yang terlihat agak semrawut. well tapi mereka masih bisa memberdayakan sungai keruh nan bau itu jadi jalur transportasi kan??
boatnya tidak terlalu besar

cara kondektur menagih ongkos ke penumpang


setelah sampai di bobae pier, saya jalan mencari plang bobae market, karena jalan untuk ke masjid mahanak sendiri berada persis di depan plang bobae market, hanya perlu tidak lebih dari 5 menit saya sudah berada di dean masjid mahanak.

oh ya sewaktu saya masuk ke masjid ini, saya langsung dihadang sama seorang bapak-bapak berbahasa thai. mungkin dia tanya saya mau apa tapi dalam bahasa thai yang jelas saya tidak mengerti. lalu saya bilang 'SHOLAT' singkat dan jelas mudah-mudahan dia mengerti, tapi dia malah terus mengoceh sambil menunjuk-nunjuk kearah luar, seperti menyuruh saya keluar, lalu jurus terakhirpun saya keluarkan. bahasa tarzan! menggerakkan tangan seperti takbir dan meletakkan kedua tangan di atas dada. lalu dia mengagguk-angguk dan langsung ajak saya keluar masjid
ternyata oh ternyata bapak tersebut mau memberi tahu kalau pintu untuk ke ruangan sholat wanita itu terpisah. karena ruangan sholat untuk wanita berada di lantai 2, tangganya ada di luar gerbang masjid, tepat di sampingnya, wah jelas saja saya tidak tahu, soalnya bentuknya seperti rumah biasa :)
di masjid ruangan atas tersebut cuma ada saya, masjidnya bersihh dan cukup luas, mukena-mukenanya pun bersih bersih :)




sesudah sholat dzuhur, saya mau cari makan !
di sekitar masjid pasti banyak makanan halal, jadi tidak usah pusing lagi soal makan siang kali ini.
rasanya agak aneh sih, pasti ada rasa asamnya. tapi lumayan enak :)



setelah makan kemana lagi??
siriraj medical museum, yang berada di dalam kawasan rumah sakit siriraj, yang berarti saya harus balik lagi ke daerah sungai chao phraya
rute balik, sama seperti rute berangkat, naik saen saep express boat lalu jalan kaki sampai tha chan pier.. kali ini rasanya jauhhh sekali, sebenarnya saya mau naik bus dari panfa leelard, tetapi apadaya rute bus sedang dialihkan semua, daripada nyasar ketempat yang lebih jauh, mending saya jalan kaki sambil lihat-lihat demo di bangkok

papan petunjuk siriraj medical museum
sesampainya saya di rumah sakit siriraj saya agak kebingungan menemukan letak museumnya, karena banyak sekali gedung-gedungnya.
oh ya banyak sekali anak muda bangkok yang bingung waktu saya tanya dimana museum ini
pokoknya kalau tanya-tanya tempat cukup to the point nama tempatnya "museum" gak usah kepanjangan.
museumnya ada di lantai 2, disebuah gedung  yang lumayan tua, sebelum masuk ke museumnya kamu diharuskan isi buku tamu oleh security di lantai 1.


kalau ada yang tanya apakah isi dari museum ini? jawabannya isinya adalah mayat-mayat yang diawetkan atau foto-foto mayat
serem?? bangeettt
apalagi saya kesana sudah sore hari, setengah jam sebelum museum tutup, dan cuma saya seorang di dalam museum itu, untungnya ada 2 orang penjaga museum yang mondar mandir terus. kalau ada pengurus yang lagi di dekat saya, saya dengan tenang bisa baca-baca atau lihat-lihat potongan-potongan tubuh tersebut, sebenernya di dalam museum 'biasa' pun kalau sendirian agak-agak spooky ya karena sepi sunyi.. apalagi di museum yang isinya mayat semua

oh ya mayat-mayat yang diawetkan disini bermacam- macam, ada yang karena kelainan genetis, misalnya kembar siam, kakinya dempet seperti duyung, lahir dengan 2 kepala, atau kerangka tengkorak yang hanya setengah
ada juga yang diawetkan karena kecelakaan, misalnya kaki yang tertembus pecahan kaca atau pisau, ada juga yang di awetkan karena penyakit, saya melihat paru-paru yang di awetkan karena rusak akibat bunuh diri dengan meminum racun. labung yang rusak dll

selain potongan-potongan tubuh yang di awetkan, ada juga foto-foto yang dipajang, misalnya foto korban-korban kecelakaan yang rusak bagian tengkoraknya, atau patah kakinya, atau.. atau ...atau... banyak laaahh tentang foto-foto kematian lainnya

sebenarnya di museum ini juga ada semacam bioskop yang memutar film . entah tentang museum ini atau tentang apa, yang pasti saya tidak berani masuk untuk nonton, karena ruangannya terpisah dan sepiii!! saya gakmau lah selesai film diputar tau tau ada yang menemani nonton di samping saya :p

saya juga sempat loncat kaget sewaktu masuk ke suatu ruangan yang lebih gelap, dan langsung melihat 2 pocong yang terkulai di lantai.. aslii langsung deg degan, ternyata itu adalah diorama cara penguburan mayat sewaktu perang.

menurut saya museum ini wajib dikunjungi. objek wisata yang anti mainstream, selain museum seperti ini yang belum/tidak akan pernah ada di indonesia.

tapi kalau bisa masuk ke museum ini pagi/ siang hari ya, kalau bisa sama teman-teman.. jadi bisa santai dan menikmati lihat-lihat dan baca penjelasannya.

saya lupa dia siapa, yang pasti dia legenda di thailand yang suka membunuh anak-anak kecil




sehabis dari siriraj museum, saya janjian bertemu yuree lagi, sambil menunggu yuree, saya makan di kedai banana pancake di depan RS. dan ternyata pedagangnya dari pattani dan bisa berbahasa melayu yang sedikit di campur bahasa thai, akhirnya saya jadi duduk di kedai ini, makan banana pancake, menunggu yuree sambil ngobrol sama para penjual banana pancake yang ramah ini, penjualnya ada sekitar 5 orang, yang suka ngobrol sama saya adalah si bapak yang paling lancar bahasa melayunya, oh ya saya juga sampai numpang sholat ashar sama mereka di salah satu toko buku yang tidak terpakai, duh mereka baikk sekali deh.. kalau saya ke bangkok lagi, pasti saya sempat-sempatkan untuk balik lagi makan banana pancake di kedai ini :)


setelah yuree pulang dia langsung ajak saya ke tempat favoritnya, tempatnya berada menhadap sungai chao phraya, disana banyak pohon yang juga merupakan jogging area, ada juga sebuah kereta api yang diparkir disini




saya duduk disini sambil ngobrol danmenikmati sore di pinngir sungai chao phraya, ngobrol sama yuree seperti membaca buku padiuan praktis tentang bangkok :). walaupun kadang kita miss communication ya :)

sehabis itu yuree ajak saya untuk salah satu mall disana, naik songtaew! wah saya belum pernah naik songthaew nih.. jadi excited, songtaew itu semacam angkot di bangkok, tapi bentuknya seperti bemo, ah sayang batere kamera habis jadi gak sempat foto songthaewnya . dan saya menjelajah sisi bangkok yang  lain. biasanya saya berkutat di sisi kanan sungai chao phraya (kalau dilihat dari peta, maafkan saya gak pahan arah mata angin:p) kali itu saya ke sisi kiri chao phraya , tepatnya ke centra pinklao mall, ini bukan kawasan turis, jadi suasananya berbeda jauh dengan daerah sebrangnya yang biasanya banyak turis yang lalu lalang. ke mall? ngapain?? hihi tadinya saya mau makan di foodcourtnya dan ternyata masih susah yang ada label halalnya, akhirnya saya dan yuree hanya jalan-jalan dan ngobrol-ngobrol.
oh ya  yuree sempat bilang kalau nonton bioskop di indonesia (bandung) itu murah sekaliii.. bahkan yang 3d pun lebih murah dari pada nonton yang standar di bangkok. di bangkok bioskop yang beroperasi adalah imax, harganya muahaaal bisa berkali kali  lipat dari harga di indonesia. mungkin itu juga alasan kenapa film thai itu lamaaa sekali durasinya, rata-rata 2 jam.

sesudah ke mall centra pinklao yuree ajak saya ke plaza fashion tepat diseberangnya. kalau lihat di gmaps namanya klinsri plaza. disana hampir semua menjual produk fashion dengan harga yang murah, mulai dari dress, tas, sepatu,dll .. akhirnya kami membeli sepasang sepatu yang sama yuree berwarna merah, saya pilih warna hijau, buat kenang-kenangan ceritanya :)
sehabis acara beli sepatu kebaran itu yuree antar saya untuk pulang, kita naik bus untuk kembali ke siriraj hospital.. karena sudah malam, yuree sampai antar saya ke dermaganya untuk pastikan masih ada boat ke phra athit malam itu.. oooh yuree baik sekaliii :"))

oh ya ada sedikit adegan haru disini, dari jauh boat saya sudah datang, yuree cuma bilang 'im realy glad to see u, its realy a goodbye??' sambil berkaca-kaca
ooohh saya tuh paling tidak bisa sama yang namanya farewell, cengeng, bisa langsung nangis, huhu saya langsung berkaca-kaca juga cuma bisa ngomong 'thanks yuree for your time, kata-kata selanjutnya saya lupa ' yang pasti saya sangat berterimakasih sama dia, karena teman saya bertambah satu, dan perjalan saya jadi jauh jauh lebih menyenangkan :)).. pokoknya malam itu setelah dadah-dadah haru sama yuree langsung mbrebes mili :p yahh kalau kelamaan sedikit pasti sudah nangis deh :p

begitulah hari keempat ditutup dengan adegan haru di wanglang pier :')


Pengeluaran Day 4

laundry 20 baht
thai tea 20 baht
snacks at sevel 25 baht
tiket masuk wat saket 20 baht
tiket panfa leelard- bobae market boat 12 baht
makan siang at mahanak 50 baht
tiket boat bobae-panfa leelard 10 baht
tiket boat tha chan - siriraj 15 baht
tiket siriraj medical museum 200 baht
banana pancake 25 baht
minum 7 baht
ongkos songtaew 8 baht
belanja sepatu + miniatur 180 baht
bus to siriraj 8
boat siriraj - phra athit 15 baht
makan malam at phra sumen 40 baht
minum+ snack at sevel 25 baht

0 comments:

Post a Comment

 

Meet The Author

enno.andri karena sebelum lupa, memori yang menyenangkan saya tulis di blog ini, banyak foto, cerita yang panjang. selamat membaca :)

MY CRAFT BLOG