Trip to Bangkok - Day 5 {get lost}

diawal hari kelima bangun pagi-pagi dan membulatkan tekad hari ini mau ke maeklong dengan naik kereta api.

jam 6 saya sudah berangkat karena kereta berangkat pagi, enaknya tinggal di samsen adalah bus stop dekat sekali, tinggal jalan kaki 5 menit.

oh ya, buat yang mau naik bus atau transportasi publik lainnya bisa dengan mudah searching rutenya di http://www.transitbangkok.com/ . saya selalu searching rute di web tersebut sebelum pergi ke tempat tujuan.

Setelah dapat nomor bus, dengan PD nya saya menunggu di bus stop yang ada di samsen soi, saya lupa sih waktu itu menunggu nomor bus berapa, yang pastinya di web tertulis tujuannya ke wongwiyan yai railway station. setelah bus tersebut datang dengan sigap saya langsung duduk, tanpa tanya kondektur bus dulu, apakah  lewat wongwiyan yai station atau tidak. setelah duduk dan bayar ongkos 6,5 baht, saya menikmati suasana pagi, banyak orang berangkat ke kantor dan ke sekolah, sepanjang jalan lancar. kalau macet paling hanya di lampu merah saja.

saking menikmatinya saya tidak sadar sama sekali kalau saya salah arah. yup saya salah arah, harusnya untuk menuju wongwiyan yai station saya harus menyebranng dulu *tepokinjidatorang .. sampai saya sadar kok tidak sampai-sampai, dan makin lama berasa makin jauh, lalu saya lihat web dan lihat jalur bus yang saya naiki, dan saat itu juga saya menyadari kecerobohan saya, hahaha
Mau bagaimana lagi yaaa.. akhirnya saya ikuti saja bus ke tempat tujuan terakhir, yaitu terminal bus mochit. sampai mochit saya beli sarapan di sevel, sambil berfikir harus kemana lagi, karena kalau mau ke wongwiyan yai pasti sudah tertinggal kereta, dan kalau mau naik van dari victory monument sudah kesiangan juga, akhirnya saya putuskan untuk ke dusit.

saya sudah duduk manis di bus, sambil sarapan roti, jarak antara mochit dan thewet market (tempat pemberhentian untuk menuju dusit) lumayan lama, walaupun ngantuk sekali tapi saya tetep siaga 1, karena kalau kelewatan lagi bisa gawat :)

sampai di thewet market, saya coba bertanya ke beberapa orang, saya bertanya ke salah satu anak muda, belum selesai kalimat saya dia cuma menggerakkan kedua tangannya tanda tidak tahu sambil bilang "mai mai", ternyata dia tidak mengerti bahasa inggris, akhirnya saya menghidupkan salah satu aplikasi andalan saya kalau nyasar, google maps. ternyata untuk ke tempat tujuan saya lumayan jauh. oh ya saya mau ke dusit area, berhubung saya punya tiket grand palace yang sudah termasuk tiket masuk ke vimanmek mansion dan abhisek dusit throne hall. jadi sayang kalau tidak di manfaatkan.
ananda samakhom throne hall
di dusit jalannya lebar, sekitar 6 jalur, dengan pohon rindang di sisi jalan. oh ya.. kalau mau ke kompleks dusit ini, warga lokal lebih mengenal vimanmek mansion, saya sempat bertanya ke dua orang ibu yang lagi menyapu jalan, saya bertanya sambil menunjukkan tiket vimanmek mansion, ternyata mereka lebih mengerti kalau kita tanya dengan tulisan thai, lalu dengan semangat mereka menjelaskan dengan bahasa tubuh kalau saya harus belok kiri di perempatan selanjutnya. selama saya tanya jalan ke orang bangkok sih saya rasa orang orang tuanya lebih helpfull.
foto raja dan ratu thailand di salah satu jalan di dusit
ternyata untuk sampai ke kompleks tersebut lumayan jauhhh, saya berjalan kaki sekitar 30 menit, sampai di kompleks tersebut saya sempat bingung arah sih karena kompleksnya lumayan besar, akhirnya saya mengikuti arah orang berjalan, dan benar saja, di depan mata sudah tampak ananda samakhom throne hall yang megah. 

sebelum ke ananda samakhom throne hall saya sempat melewati sebuah bangunan yang ternyata adalah abhisek dusit throne hall, i have no idea, saya gak lihat ada plang dan tidak ada satu orangpun yang keluar atau masuk tempat tersebut, jadi saya tempat tersebut adalah kantor hahaha sayang sekali ya gak sempat masuk.
abhisek dusit throne hall
saya sudah terpesona dengan kemegahan ananda samakhom throne hall di depan mata.



oh ya disini saya tidak melihat orang yang masuk ke dalam gedungnya, mereka hanya foto-foto di luarnya saja.


setelah puas berfoto dan mengagumi ananda samakhom throne hall, saya berlanjut ke vimanmek mansion, cukup mudah di temukan karena plangnya ada dimana-mana.


berbeda dengan masuk ke sekitar abhisek atau ananda throne hall yang hanya di jaga beberapa security yang hanya berteriak dan menegur kalau ada pengunjung yang menginjak rumput. di vimanmek mansion penjagaannya sangat ketat.


di mulai dari pintu masuk awal, diminta memperlihatkan karcis, kita harus baris untuk di periksa tahap awal, setelah lolos, lalu mulai masuk ke dalam. ternyata belum sampai disitu, sebelum masuk ke vimamek mansion ini, kita harus menitipkan semua barang bawaan kita di loker, yang boleh dibawa kedalam vimanmek mansion hanya uang dan passport/ id card lainnya. handphone atau kamera dilarang keras di bawa masuk. jangan coba-coba ya nakal bawa handphone. oh ya untuk menitipkan barang di loker kita harus menggunakan uang koin (saya lupa berapa tepatnya) dan kalau kamu tidak punya koin, jangan sedih, ada penukarannya.



setelah hanya tinggal passport dan uang di tas kecil kita mulai masuk ke vimanmek mansion, tapi sebelum masuk ke pintu atas, kita harus menitipkan sepatu di ruangan bawah vimanmek mansion, yess no shoes allowed too. oh ya penitipan sepatunya tanpa kartu yaaa. jadi kita harus ingat dimana kita meletakkan sepatu kita. sebelum masuk ke dalam vimanmek mansion kita harus antri lagi. kali ini di periksa lagi. yang ini kita di raba seluruh bagian badan untuk memastikan tidak membawa handphone atau barang yang dilarang lainnya, tenang saja. untuk yang perempuan securitynya juga perempuan kok. 

saya sempat ditanya apa isi tas yang saya sembunyikan di balik kerudung saya, lalu saya keluarkan dan perlihatkan kalau isinya hanya passport dan dompet, kemudian baru di perbolehkan masuk..gilaaak yaa securitynya ketat sekaliii

oh ya vimanmek mansion ini keseluruhan bangunannya terbuat dari kayu jati dan di klaim sebagai bangunan kayu jati terbesar di dunia, memang bangunannya sendiri luas dan megah. dari luar bangunannya nampak seperti bagunan tradisional ya, tetapi ketika masuk kedalam nuansanya berbeda. vimanmek mansion menampilkan berbagai macam furniture, foto-foto anggota keluarga raja, lawatan sang raja ke negeri orang, senjata, koleksi-koleksi raja thailand terdahulu, porselain dll. Setiap ruangan di tata apik, ada ruang tamu dengan sofa-sofa bernuansa eropa nan megah, kamar tidur raja, kamar tidur putri, ruang makan keluarga raja, ruang penyimpanan senjata dll.

untuk beberapa ruangan kita hanya bisa melongok saja dari pintu, dan sebagian besar benda tidak boleh di sentuh, ada banyak sekali cctv dan penjaga di setiap sudutnya. vimanmek mansion terdiri dari beberapa lantai, bangunannya masih kokoh, kayu-kayu jati yang dipakaipun masih mengkilap. 

inilah kelebihannya vimanmek mansion, karena tidak diperbolehkan berfoto, orang yang belum pernah kesini pasti tidak akan puas kalau hanya mendengar cerita orang atau membaca di buku tentang tempat ini, kalau mau tahu yang sebenarnya ya harus datang dan melihat sendiri.

keluar dari vimanmek mansion, saya duduk-duduk di taman kompleks dusit di temani burung-burung gagak yang banyak jumlahnya.

setelah keluar dari kompleks dusit, saya menunggu bus tujuan  victory monument. satu hal yang saya sadari, kebanyakan kondektur di bangkok itu wanita, dan mereka cantik, mereka dandan selayaknya wanita yang sedang bekerja, baju rapih, pakai make up, pakai mascara, blush on, nah kalau bus yang saya naiki ke victory monument ini kebetulan kondekturnya masih muda, sepertinya lebih muda daripada saya.. mau lihat seragam kondektur bus di bangkok seperti apa?? ini dia
kebayang gak kalau kondektur bus di jakarta seragamnya kayak begini??
oh ya orang bangkok menyebut victory monument dengan nama lain, jadi sewaktu saya tanya 'apa bus ini berhenti di victory monument?' saya di balas dengan wajah bingung dan bahasa thai.

sampai di victory monument saya menemukan 1 penjual buah jambu batu besar-besar yang sangat menggoda di siang hari yang panasss. cukup 20 baht saja saya dapat 1 plastik besar dengan bumbu garam cabai bubuk. mirip seperti bumbu rujak.

setelah itu saya putuskan mau ke pratunam market. belanja? mungkin kalau ada souvenir yang murah dan menarik hati. dari vic monument ke pratunam naik bus no 14 dengan tarif 24 baht (bus AC) sampai di pratunam kebanyakan yang saya lihat adalah kios penjual baju, ada beberapa yang jual souvenir tapi belum pas di hati dan kantong :), akhirnya saya hanya jalan-jalan di sekitar pratunam sambil minum minuman tamarind/ asam yang segaar tiada tara :p. karena sudah siang saatnya untuk sholat dzhuhur. saya duduk-duduk sambil searching tempat sholat terdekat. ternyata ada di platinum mall. 

setelah sampai di platinum mall, berasa lagi di tanah abang, banyak sekali ibu-anak yang bawa koper/ tas belanja besar2 berbahasa indonesia yang saya temui disini, ini pertama kalinya bertemu orang indonesia yang lumayan banyak di bangkok. di mall!! 

oh ya sebelumnya saya sempat serching di blog (maaf blognya sudah lupa) dan mengcapture foto mushola yang ada di platinum mall. saya langsung tanya ke ibu cleaning service disana dimana mosque, majid, langgar, musholla, praying room??? dijawab dengan gelengan.. lalu dia sempat bertanya ke salah satu pedagang accesories disana yang lebih mahir berbahasa inggris. dijawab dengan tidak tahu, sampai saya mengeluarkan handphone yang memberi tahu foto mushola yang dimaksud.. tadaa!!! sang ibu langsung bilang hong lamard!! dan mbak2 penjual accesories itu langsung kasih tau saya lift untuk ke mushola tersebut... jadi jangan lupa ya kalau tanya tempat sholat "hong lamard"

honglamard di bangkok mini, di campur antara laki2 dan perempuan, dengan tempat wudhu di dalam, hanya ada 1 kran. mungkin mirip mushola pribadi di rumah yaa :) musholanya cukup kecil tapi rapih dan bersih, mukena dan sajadahnya pun wangi2 :)

setelah sholat saya sudah tidak berselera cari makan di platinum, akhirnya saya pulang dengan menaiki bus yang berakhir dengan kelewatan bus stop. ini salah satu kelemahan saya naik bus di thailnd, tidak tahu bus stopnya dimana,  akhirnya saya sudah menyebrangi chao phraya river, saya turun di phra pinklao dan menunggu bus lagi yang mengarah ke sanam luang/ ratchadamnoen

...dan setelah sampai di penginapan saya ketawa-ketawa mengingat kecerobohan hari ini serta adegan nyasar beberapa kali.. ke pratunam, platinum mall sebenernya gak ada di itinerary dan gak niat kesana sama sekali. tapi akhirnya saya kesana juga. benar-benar manusia hanya bisa berkehendak. tuhan yang menentukan :))


Pengeluaran Day 5

bus to mochit 6,5 baht
roti at sevel 24 baht
bus to thewet market 6,5 baht
dusit FREE
bus to victory monument 24 baht
snack at vic. monument 20 baht
bus to pratunam market (no 14) 24
minum at sevel 16 baht
bus to phra pinklao 
bus to ratchadamnoen
snack at sevel 22 baht
laundry 20 baht
banana pancake 30 baht


2 comments:

  1. Selalu jatuh hati ama thailand, belanja murah, kaos ny alucu2 dan makanan nya TOP

    ReplyDelete
  2. Setujuuu..walaupun makanannya asem2 tapi masih dlm kategori enakk
    Dan.yg paling penting..mereka punya publik transport yg jauh lebih oke :-)

    ReplyDelete

 

Meet The Author

enno.andri karena sebelum lupa, memori yang menyenangkan saya tulis di blog ini, banyak foto, cerita yang panjang. selamat membaca :)

MY CRAFT BLOG