Catatan perjalan ke Gn. Gede - PART 1

Berawal dari ajakan teman
"no mau ikut ke gede gak??" 


akhirnya 2 april 2015 saya dan 7 teman lainnya berangkat ke gn. gede

jam 10 malem saya berangkat menuju terminal kp.rambutan (harusnya jam 5 sore. tapi kerjaan baru selesai malam hari)
Saya baru bisa sampai di terminal kp. rambutan jam 12 malam. disitu 4 orag teman mendaki saya sudah menunggu, mew, ncu, ryan dan rendy .. yang saya kenal dan sudah pernah ketemu sebelumnya hanyalah mew seorang.. karena dia teman sepermainan jaman kuliah :D

sampai kp. rambutan sudah banyaaak sekali orang-orang pakai celana cargo, bawa cariel sebesar kulkas.
banyaaaaak sekali.. sepertinya bukan pemandangan lazim di sebuah terminal
karena hari itu loong weekend, jadinya memang banyak sekali yang mau pergi mendaki gn. gede


kita coba masuk ke pangkalan busnya.. karena kalau nunggu di pintu gerbang luar bis sudah penuhhh.. gak kebayangkan kalau harus berdiri sampai cipanas.
masuk kp. rambutan dikenakan tarif 1000/orang oleh petugas.

panassssss
beneran panassss di cipanas.. padahal sudah sekitar pukul 2 pagi.. ternyata maceet saudara-saudara di pintu tol.. alhasil didalam bus saya kipas-kipas

kami mendaki via gn. putri (cipanas) dan turun via jalur cibodas... 
sekitar jam 2:30 kami turun di depan sebuah pos polisi.. taruh backpack, cariel dan duduk-duduk di trotoar

team leader kami, sebut saja namanya ncu mondar mandir, beberapa sopir pick up dan angkot silih berganti mendatangi kami, menawarkan jasanya.
rombongan saya sebenarnya berjumlah 8 orang, 3 orang sudah pergi terlebih dahulu dan mendirikan tenda di halaman sebuah villa yang sudah tidak dirawat lagi.
karena kalau angkot/ pickup bisa dipakai sampai 10 orang, maka teman saya mencari pendaki lain yang mau sharing cost untuk sewa angkot.
untuk masalah biaya-biaya saya tau beres aja.. 250.000 sudah termasuk simaksi dan segala-galanya :p

Perjalanan ke putri sekitar jam 4 pagi, masha Allah.. pemandangannya indahhh sekalii, seperti naik ke bukit dengan kereta gantung.
sampai di posko gn. putri sudah seperti pasar malam.. ruamee bgt, setiap sudut sudah jadi lapak orang untuk duduk, ngopi-ngopi, atau bahkan tidur-tiduran..
kami langsung naik menuju camp teman kami. kebetulan sudah subuh, mampir dulu ke musholla setempat..
sampai di camp 3 teman saya yang lain, kami langsung masak untuk sarapan, dengan menu : telor dadar, nasi putih, dan rendang.



sekitar jam 9 pagi kita mulai perjalanan mendaki ke atas.
well ini pendakian perdana saya, yang lain sudah beberapa kali naik gunung, beberapa lagi anak mapala yang naik gunung sudah kayak ke mall, seriing bangett 

saya cuma bawa backpack 22 liter yang mungkin buat sebagian orang itu entenng banget, karena memang tidak banyak isinya, mungkin beratnya sekitar 4-5 kg 
tapi buat saya  berjalan menanjak terus menerus dengan 5 kg dipunggung itu lumayan menguras tenaga, saya berganti-gantian dengan mew bawa backpack. kalau saya lelah mew dengan baik hati menawarkan menggendong bakpack saya, kalau dia sudah lelah saya bawa lagi backpack itu di punggung saya, walaupun kenyataannya dia lebih banyak yang gendong backpack saya.. ahhhh makasih banyak mewww :*

melewati pos 1 amannn.. dan ramaaaiii sekali, teman-teman saya memutuskan untuk lanjut teruss
selang beberapa menit kemudian gerimis mulai datang, saya mulai pakai jas hujan , ahh jas hujann kuning yang saya beli di indomaret tidak sampai 10 rupiah yang mirip kantong plastik ituu :p
akhirnya hujan pun datang, rombongan saya mulai tercerai berai, ryan, rendy dan black jalan terlebih dahulu di depan, saya, mew dan ula dibelakangnya, sementara gobe dan ncu yang bawa kulkas ternyata tidak bawa mantel hujan dan menunggu di pos.

satu kesalahan yang saya sadari, saya hanya mengantongi 1 sachet madu, 1 bungkus snack cokelat dan 1 buah coki-coki yang kesemuanya sudah habis saya makan sebelumnya, bukan karena laper yaaa.. karena memang sudah butuh tenagaa, 2 buah sangobionpun sudah saya tenggak karena penglihatan sudah mulai putih waktu itu..
ada beberapa snack di dalam backpack saya, tapi percayalah backpacknya sedang digendong mew, dan dia pakai jas hujan, dan rombongan saya tidak bawa fly sheet untuk berteduh. dan saya lupa kalau saya masih punya coklat, duhhh.
track licin, lumpur dan banyak pacet
Ini momen dimana saya merasa paling kedinginannnnn... 
fyi saya hidup di pinggiran kota jakarta, sebut saja bekasi yang dinginnya kalau sedang hujan saja, itu juga sejuk sih gak dingin.. dan berada di ketinggian, kabut, ditambah hujan yang tidak berhenti-henti, tidak bisa berteduh (flysheet di rombongan atas), tidak ada snack, ditambah celana basah karena cuma pakai jas hujan murahan sungguh membuat saya merasa menggigil parah, tangan dan kaki sudah mulai gemetar, jadi saya terus menggerakkannya, mata sudah ngantuuuuuk sekali, rasanya mau buka tenda, terus langsung tidur..

okay.. saya ada di keadaan dimana kekuatan pikiran dan sugesti postif dari diri sendiri itu diperlukan, sangat diperlukan !!!
rasanya sudah benar-benar gak kuat.. kalau saya di rumah atau jalan-jalan di kota sih pasti langsung geletak dimana aja, langsung beli makan, atau langsung naik taxi terus pulang.. tapi kalau di gunung... satu-satunya pilihan adalah jalan terus....ditengah jalan sudah mulau gak fokus, kepala saya malah beradu dengan sebatang pohon tumbang,, langsung sakitt kepala saya, disaat itu juga, rasanya mau nagisssssss... pengen pulangggg... ah saya cengenggg !!!!!!

baca part 2 disini 

1 comments:

  1. Baru bacaaaaa, kerreen noe...
    Diriku ingin selalu bergabung dengan cerita cerita anda hahaha
    Yukkk akh jalan lagi noe n ajak yg lainnya :)

    ReplyDelete

 

Meet The Author

enno.andri karena sebelum lupa, memori yang menyenangkan saya tulis di blog ini, banyak foto, cerita yang panjang. selamat membaca :)

MY CRAFT BLOG